Musim Spektakuler
Tabloid BOLA, 23 Desember 2008
Selengkapnya...
Duo Pembalap Haryanto Temui Menegpora
Liputan6.com, 18 Desember 2008
Selengkapnya...
Ryan Haryanto, Raih Posisi Kedua Asia
Liputan6.com, 15 Desember 2008
Selengkapnya...
Ryan Terpacu Rio
Tabloid BOLA, 12 Desember 2008
Selengkapnya...
Pantang Mundur Usai Diskualifikasi
Tabloid Otosport, 6 Oktober 2008
Selengkapnya...
Dua Pembalap Indonesia Berlaga di Formula BMW
Liputan6.com, 28 September 2008
Selengkapnya...
Kakak Beradik Haryanto Jajal Sirkuit F1 Singapura
Liputan6.com, 27 September 2008
Selengkapnya...
Ryan di Antara Artis dan Pelajar
Tabloid BOLA, 8 Juli 2008
Selengkapnya...
Ryan Haryanto Rebut Podium Dua di Zhuhai
Liputan6.com, 22 September 2008
Selengkapnya...
Ryan Haryanto Naik Podium Lagi
Metronews.com, 22 September 2008
Selengkapnya...
Rio-Ryan Haryanto
Musim Spektakuler
Tabloid BOLA, 23 Desember 2008
Tahun ini menjadi musim balap yang spektakuler bagi pembalap kakak-beradik Ryan Haryanto(20) dan Rio Haryanto(15). Mereka berdua mencatatkan prestasi cukup bagus di berbagai ajang internasional.

Rio sukses menjadi pembalap termuda yang berhasil menjadi juara kelas Asia balap Formula Asia 2.0. Di klasemen umum kelas internasional, putra mantan pegokart Sinyo Haryanto itu masuk jajaran tiga besar.

Ini pencapaian yang bagus karena baru tahun ini Rio menunggangi mobil formula. Kiprahnya cukup apik di ajang gokart. Dia bertengger di posisi empat besar ajang balap gokart dunia musim ini.

Rio, yang membidik kesempatan berkiprah di Formula 1 sebagai puncak karirnya kelak, menyebut bahwa kesuksesannya diraih berkat dukungan kedua orangtuanya. "Tanpa mereka saya tidak akan bisa seperti sekarang" tutur Rio pada BOLA di Zuhai, Cina, pekan lalu.

Aksi Rio di ajang Formula Renault Asia juga mengesankan, hanya turun di tujuh dari total 14 seri, dia bercokol di jajaran tiga besar kelas Asia.

Dia bahkan sempat tiga kali berpesta sampanye karena berhasil naik ke podium utama level internasional. Di event ini pula Ryan menjadi runner-up kelas Asia di atas sang adik.

"Seharusnya saya bisa menjadi juara umum jika di lima seri terkhir prestasi saya stabil seperti halnya beberapa seri awal. Pergantian mobil di tengah musim membuat performa saya melorot. Butuh waktu menyesuaikan diri dengan mobil baru yang memiliki setelan berbeda" tutur pembalap berbender Kiky Djarum Black Racing itu. (yos)